Board Games Pemeras Otak

edisi “Mepet Mediuming” awokwowkwowk

CG Lucaz
5 min readMar 24, 2023

1. Catur
Tradisional
Pemain : 1 vs. 1

Jelas permainan ini akan masuk daftar. Diperkirakan berasal dari India tahun 600an, awalnya catur memiliki 32 bidak pada tiap sisinya. Konsep dalam catur sejatinya mirip dengan beberapa board game lainnya, yakni perang antar kerajaan dimana permainan selesai jika raja mati langkah.

Bidak yang terlibat antara lain :
Raja, Ratu, sepasang peluncur/menteri, sepasang kuda, sepasang benteng, dan 8 prajurit.

Berdasarkan perhitungan, ketika masing-masing pemain sudah melangkah sekali maka ada 400 kemungkinan untuk langkah kedua. Selanjutnya akan muncul 197,742 kemungkinan. Untuk langkah keempat kedua pemain bisa memilih 1 diantara 121 juta. Total kemungkinan situasi yang sangat besar nan variatif ini membuat beberapa orang berspekulasi bahwa jumlahnya lebih banyak dari atom di seluruh alam semesta!

Catur termasuk olahraga otak yang populer dan tiap tahunnya para ahli berkompetisi merebut gelar “Master”, yang saat ini dipegang Magnus Carlsen asal Norwegia.

Berani nantang?

2. Backgammon
Tradisional
Pemain : 1 vs. 1

Backgammon berasal dari Mesopotamia, 5000 tahun yang lalu. Disebut backgammon karena pergerakan pion yang berbentuk tapal kuda atau putar balik untuk kembali “back-game”. Permainan papan ini termasuk yang tertua dan telah dimodifikasi seiring zaman hingga mencapai format terkini. Saat ini, juara dunia kompetisi backgammon adalah Eli Roymi asal Israel.

Papan permainan ini terdiri atas 4 bidang berbentuk persegi, masing-masing berisi 6 segitiga sempit yang disebut “titik” tempat pion singgah. Prinsip bermain backgammon adalah menggerakan 15 keping pion dari bidang rumah ke bidang tujuan, sesuai hasil kocokan dadu. Yang berhasil membawa pion terbanyak ke bidang tujuan adalah pemenangnya.

Terkesan simpel, tetapi banyak aturan yang ane tidak jelaskan disini, termasuk distribusi pion, pengurangan nilai, dsb untuk menghemat tenaga.

3. Go
Tradisional
Pemain : 1 vs. 1

Termasuk warisan Asia Timur kuno, go dimainkan sejak abad ke 5 SM. Nama aslinya dalam Mandarin adalah “wéiqí” (圍棋) sementara nama go diambil dari aksara Jepang “igo” (囲碁) Hingga kini permainan go masih populer dan juara dunia saat ini adalah Ke Jie asal Cina.

Papan go standar memiliki 19x19 persegi. Terdapat 180 pion putih dan 181 pion hitam (karena hitam lazim memulai duluan). Selanjutnya para pemain bergiliran menempatkan pion pada setiap “perempatan”. Tujuannya adalah memperebutkan kekuasaan terluas, dan kita bisa memakan pion lawan dengan “mengurungnya”.

Permainan go berakhir ketika tidak ditemukan langkah lagi dan pemenangnya adalah yang memakan pion terbanyak atau pemilik pion terbanyak.

4. Xiangqi / Catur Cina
Tradisional
Pemain : 1 vs. 1

Ditemukan pada abad 4 sesudah masehi, “xiàngqí” (象棋) memiliki konsep yang sama seperti catur modern, hanya saja dalam pergerakannya lebih mirip halma karena jalur yang dilewati adalah garis bukan kotak.

Dalam xiangqi terdapat bidak :

panglima (baca : jiong ),
penasehat (baca : shi),
gajah (baca : xiang),
kuda (baca : ma),
benteng (baca : ci),
meriam (baca : pau), dan
prajurit (baca : zu).

Papan terbagi atas 10 garis mendatar dan 9 garis menurun, membentuk 99 titik pertemuan. Terdapat “istana” yang merupakan area pergerakan raja dan penasehat. Panglima harus dibuat tidak berkutik untuk memenangkan permainan.

5. Reversi / Othello
Tradisional
Pemain : 1 vs. 1

Diciptakan penggemar game asal Jepang, Hasegawa Goro tahun 1971, reversi terinspirasi dari tragedi berjudul “Othello” (1604), karya Shakespeare yang mengisahkan cinta pangeran Afrika berkulit hitam dengan wanita Inggris berkulit putih — terbukti dari keping bidak dwiwarna yang dipakai.

Othello dimainkan diatas papan dengan kotak 8x8, dan masing-masing pemain memiliki 32 bidak.

Diawali dengan 4 kotak ditengah-tengah diisi 4 bidak dengan warna menyilang, hitam akan mulai lebih dulu dan “menjepit” salah satu bidak putih dan membaliknya “reverse” menjadi bidak hitam.

Permainan “makan-makanan” berlanjut hingga tidak ada kemungkinan gerakan lagi. Pemenang ditentukan dari jumlah bidak terbanyak, apakah hitam atau putih.

Menarik bahwa juara dunia W.O.F (World Othello Federation) 2018 adalah bocah 11 tahun asal Jepang, Keisuke Fukuchi!

6. Gomoku
Tradisional
Pemain : 1 vs. 1

Awalnya ane sama sekali gak familiar sama gomoku ini, eh ternyata prinsip mainnya identik dengan catur jawa. Gomoku biasanya dimainkan sebagai selingan go karena papan dan bidaknya sama. “Wu zi qi” (五子棋) adalah nama aslinya dalam Mandarin, dan kemudian berkembang di Jepang pada 270 SM dengan sebutan “gomokunarabe” (五目並べ) bermakna “lima langkah dalam satu garis”.

Diawali dengan 2 bidak hitam dan 1 putih di tengah-tengah karena sekali lagi hitam biasa mulai duluan, para pemain cukup menyusun bidak hingga mencapai 5 deret tersambung baik vertikal, horizontal atau diagonal, sambil mencegah lawan untuk melakukan hal serupa. Gomoku berakhir ketika setiap perempatan sudah penuh. Pemenang adalah pemain dengan jumlah deretan terbanyak.

Gomoku “catur jawa” biasa memakai aturan bebas, yang melonggarkan beberapa aturan seperti bidak tidak harus bersentuhan dengan satu bidak lainnya, jumlah deret dimodifikasi, dsb. Untuk profesional aturannya beda lagi sobs.

Dibalik permainan sederhana ini ternyata cukup banyak peminat yang serius berkompetisi di GWC (Gomoku World Championship) setiap 2 tahun sekali, dan saat ini juaranya adalah Zoltán László.

Yah, baru sampai sinisobs listnya. Tapi tenang, kalau ane nemu lagi board game tradisional yang bikin mikir sampai keplintir pasti ane update postnya. Makasih & sampai jumpa!

--

--

CG Lucaz

Ora gampang dik, dadi wong pinter. Kudu sinau, ben iso dadi d̶o̶k̶t̶e̶r writer!