Lukisan-Lukisan Legit yang Tiada Duanya

Ada diantara sobs yang hobi melukis? Gue sih, dari kecil suka melukis tapi tentu hasilnya gabakal menyamai sobs yang udah jago 😅 Nah, disini gue pilih beberapa maestro yang lukisannya… beuh, bukan cuma gue, tapi mungkin satu dunia kasih jempol. Langsung scroll aja sobs!

CG Lucaz
3 min readMar 28, 2023

1. Leonardo da Vinci & Para Jenius Seni

Berlatar di Italia, Da Vinci bersama Raphael dan Michelangelo adalah tiga seniman pionir pada masa puncak Renaisans, meski ada tokoh lain seperti Titian dan Bernini. Karya-karya mereka mencerminkan “pencerahan” dan kebebasan atas dogma-dogma agama yang berlaku keras saat itu.

Dengan kecerdasan diatas rata-rata, da Vinci melukis figur-figur dengan sentuhan sfumato (pewarnaan halus untuk meminimalisasi nampak tepi). Selama masa produktifnya (1480–1510) ia menghasilkan tidak lebih dari 20 karya lukis, tetapi diakui sebagai mahakarya.

Monalisa (1503)

Karya da Vinci favorit gue adalah mural di Biara St. Maria delle Grazie berjudul The Last Supper dan, tentu saja, Monalisa.

The Last Supper (1498)

Diketahui bahwa da Vinci juga menguasai teknik mesin, arsitektur, anatomi, sampai filsafat! Gue aja matematika ketemu biologi udah chaos :”)

Michelangelo yang lebih muda juga tidak kalah keren. Ia punya relasi baik dengan Vatikan, jago memahat patung dan dipercaya untuk menghias rumah Paus di Kapel Sistina menjadi seperti ini :

Langit-langit Kapel Sistina (1508–1512)

Apa gak pegel yak, 4 tahun menggambar sambil dengak kepala? Pantes aje Michi dibilang sering ngomel sendiri pas sedang melukis langit-langit itu.

2. “Ducth Duo” Rembrandt & Vermeer

Gue melihat mereka layaknya paman dan ponakan, padahal nyatanya mereka tidak ada hubungan darah. Yang pasti, mereka berkontribusi dalam “Renaisans Negara-Negara Dataran Rendah” pada pertengahan abad ke-17, terutama di Belanda dan aliran barok.

Rembrandt van Rijn terkenal dengan tema self-portrait dan permainan gelap-terang. Ia juga sering mengilustrasikan momen-momen dalam cerita Alkitab.

Self-Portrait (1660)
The Return of The Prodigal Son (1669)

Vermeer, di lain sisi, lebih senang menampilkan warna alami yang bikin gue ga bisa lepas fokus dari objek-objek yang disorotnya. Misalnya cecan yang satu ini…

Girl with A Pearl Earring (1665)

atau emak-emak yang satu ini, Belanda punya selera.

Woman Holding A Balance (1663)

3. Warna-Warni Impresi

Orang-orang Prancis macam Claude Monet, Edgar Degas, dan Pierre-Auguste Renoir mempopulerkan gaya impresionisme pada paruh kedua abad ke-19. Ciri-ciri impresionisme adalah penggunaan warna untuk menunjukkan kesan bentuk, yang didapat dari “pandangan pertama” terhadap objek.

Gue paling demen kalau yang dilukis pakai gaya impresionisme itu panorama, karena indahnya bukan maen! Di sini ada beberapa favorit gue, terutama karya-karya Monet berikut.

The Artist’s Garden at Giverny (1900)
Bathers at La Grenouille (1869)
Jean-Pierre Hoschedé and Michel Monet on The Bank of The Epte (1890)

—BERSAMBUNG KE NO. 4–7 BESOK —

--

--

CG Lucaz

Ora gampang dik, dadi wong pinter. Kudu sinau, ben iso dadi d̶o̶k̶t̶e̶r writer!