(Masih) Lukisan-Lukisan Legit yang Tiada Duanya

CG Lucaz
3 min readMar 29, 2023

--

4. Kombinasi Terbaik

Maksudnya kombinasi terbaik, yaitu Vincent van Gogh, Paul Gauguin, Paul Cezanne, cs dan gaya pasca-impresionisme mereka. Dalam gaya ini, warna dan bentuk lebih seimbang dan kesan kontemporer seperti makna simbolik dan wujud mendekati absurd dimunculkan. Hasilnya adalah lukisan yang menurut gue “beautiful, powerful, and meaningful” (sa ae ya gue aowkowakoakoawko). Tapi kalau sobs belum yakin, cek aja nih beberapa karya favorit gue :

The Starry Night (1889) oleh Vincent van Gogh
Bedroom in Arles (1888) oleh Vincent van Gogh
Card Players (1895) oleh Paul Cézanne
The Yellow Christ (1889) oleh Paul Gauguin
A Sunday Afternoon on The Island of La Grande Jatte (1884) oleh Georges Seurat

5. Balok, Balok, Balok

Sobs bisa menebak kalau ini bagiannya Pablo Picasso (meski ada seniman lain seperti Georges Braque dan Juan Gris) sebagai pelukis yang mempopulerkan gaya kubisme; “mengacak” objek menjadi bentuk-bentuk geometri abstrak.

Lukisan unik gaya kubisme memiliki interpretasi berbeda-beda dan makna yang ada semakin tersirat. Silakan intip sobs…

The Old Guitarist (1904)
Guernica (1937)

6. Mimpi Pada Ujung Kuas

Surealisme berkembang tak lama setelah kubisme dan dimotori Salvador Dalí, Rene Magritte, hingga Frida Kahlo. Gaya surealisme menurut gue adalah yang paling keren diantara gaya lainnya, karena di sini, mimpi itu mulai literally dilukis!

Contoh paling gampang bisa sobs liat dari karya-karya Dalí berikut:

Persistence of Memory (1931)
The Ghost of Vermeer of Delft Which Can Be Used As a Table (1934)

Tapi karena gue emang demen surealisme yang nyentrik ini, jadi referensinya lumayan beragam…

Philosopher’s Lamp oleh Rene Magritte (1936)
Human Condition (1935) oleh Rene Magritte

Untuk Frida Kahlo, banyak karyanya bertema self-portrait yang disandingkan dengan surealisme dan seringkali menggambarkan suka-duka kehidupannya, sobs.

Me and My Parrots (1941)
Broken Column (1944)

7. Makin Gak Jelas

Oke, kalau untuk gaya abstrak gue sampai saat ini masih belum bisa banyak komentar karena… ya, karena gak beda jauh antara lukisan satu dan lukisan lainnya. Tapi, untuk zamannya (1940–1950an) lukisan abstrak tergolong “avant-garde” dan ikut merevolusi belantika seni lukis.

Secara teori, lukisan abstrak lebih menekankan pada efek yang dihasilkan dari citra gambar daripada maknanya — mirip dengan kubisme. Barangkali sobs bisa kasih penilaian, berikut beberapa karya yang menurut gue da best

The Black Square (1915) oleh Kazimir Malevich
Color Study : Squares with Concentric Circles (1913) oleh Wassily Kandinsky
Composition II in Red Blue (1929) oleh Piet Mondrian
№5 (1948) oleh Jackson Pollock

Wuih, bagus-bagus kan lukisannya? Makanya sobs yang udah bisa melukis, terus kembangin bakatnya, jangan kaya gue (wkwkwk), kan barangkali nanti bisa punya museum sendiri, isinya lukisan-lukisan sendiri pula. Akhir kata, gue sampai sini dulu ye sobs — makasih & sampai jumpa!

--

--

CG Lucaz

Ora gampang dik, dadi wong pinter. Kudu sinau, ben iso dadi d̶o̶k̶t̶e̶r writer!